BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 02 Januari 2010

Masa Remaja

A. Definisi Masa Remaja
Masa remaja merupakan suatu masa menentukan, karena pada masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Terjadinya banyak perubahan tersebut sering menimbulkan kebingungan atau goncangan jiwa remaja. Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri, memahami, dam menyeleksi serta melaksanakan norma yang berlaku di masyarakatnya. Selain itu, perasaan ingin bebas dari segala ikatan muncul dengan kuatnya. Dan fisiknya sudah cukup besar, sehingga disebut anak tidak mau dan disebut orang dewasa tidak mampu.

B. Batasan Usia

Menurut Sanderowitz dan Paxman, 1985 batas usia 10 - 20 tahun sebagai batasan usia remaja. Kehamilan dalam usia-usia tersebut memang mempunyai risiko yang lebih tinggi (kesulitan waktu melahirkan, sakit/cacat/kematian bayi/ibu) daripada kehamilan dalam usia-usia diatasnya.
Selanjutnya WHO menyatakan bahwa pada usia kesuburan (fertilitas) wanita, batasan tersebut berlaku juga untuk remaja pria dan WHO membagi kurun usia tersebut dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10 - 14 tahun dan remaja akhir 15 - 20 tahun.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sendiri menetapkan usia 15 - 24 tahun sebagai usia remaja muda.
Jadi, masa remaja awal berlangsung dari usia 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun dan masa remaja awal ini berakhir pada usia 17 tahun atau 18 tahun (secara hukum sudah matang).
C. Pubertas Sebagai Awal Masa Remaja dan Karakteristiknya

Pada masa remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 atau 21 tahun. Sebenarnya testis ini telah ada sejak kelahiran, namun baru 10% dari ukuran matangnya. Setelah testis mulai tumbuh, penis mulai bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar, matangnya organ -organ seks tersebut, memungkinkan remaja pria (sekitar 14 - 15 tahun) mengalami “mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual).

Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indung telur) secara cepat. Ovarium menghasilkan ovarium (telur) dan mengeluarkan hormon-hormon yang diperlukan untuk kehamilan, menstruasi dan perkembangan seks sekunder. Pada masa inilah (sekitar usia 11 - 15 tahun) untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami “menarche” ini diikuti oleh mentruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan. Untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun atau lebih, ovulasi mungkin tidak selalu terjadi. Menstruasi awal sering disertai dengan sakit kepala, sakit punggung, dan kadang - kadang kejang, serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.

D. Perubahan Hormonal dan Karakteristik Seks Sekunder

Perkembangan ciri sex sekunder

Perkembangan sex sekunder membedakan pria dari wanita dan membuat anggota sex tertentu tertarik pada organ jenis kelamin yang lain. Berikut ini ciri-ciri sex sekunder pria dan wanita.



• Laki-laki

Rambut
Rambut-rambut kemaluan ini tumbuh kira-kira setahun setelah penis dan testis mulai membesar. Setelah rambut kemaluan itu tumbuh, maka rambut di ketiak, wajah dan tubuh akan siap tumbuh.

Kulit
Perkembangan ciri-ciri sex sekunder ditandai dengan kulit menjadi kasar, tidak jernih, dan warnanya menjadi pucat dan pori-porinya meluas.

Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar minyak menjadi lebih besar dan lebih banyak memproduksi minyak. Oleh karena itu seringkali remaja timbul jerawat di wajahnya, hal itu disebabkan karena kelenjar lemak sangat banyak memproduksi minyak.

Otot
Otot - otot bertambah besar dan kuat

Suara
Suara laki-laki biasanya lebih besar (bass). Suara laki-laki ini terjadi kalau kematangan berjalan dengan pesat.

• Perempuan

Benjolan dada
Benjolan - benjolan kecil di daerah dada ini setelah sekitar usia 12 dan 14 tahun.



Pinggul
Pinggul wanita menjadi membesar, hal itu sebagai akibat dari membesarnya tulang pinggul.

Payudara
Payudara akan membesar, begitu juga dengan puting susunya. Setelah kelenjar susu tumbuh, payudara akan semakin membulat.

Rambut
Rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul mulai membesar, rambut ketiak dan pada kulit wajah akan tumbuh setelah haid.

Kulit
Sama seperti laki-laki, kulit menjadi lebih kasar, pori-pori membesar, dan warna kulit manjadi pucat.

Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan jika kelenjar lemak ini tersumbat akan menjadi jerawat.

Otot
Otot semakin besar dan kuat, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki suara.

E. Perkembangan Fisik

Pada masa peralihan ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Baik perubahan fisik (bilogis), maupun psikis (kelakuan). Pada remaja laki-laki, perubahan fisik ditandai dengan melebarnya dada menjadi lebih bidang, otot menguat, tumbuhnya bulu di tempat-tempat tertentu, timbulnya jakun, suara membesar, dan mulai berfungsinya alat reproduksi.
Begitu juga pada remaja perempuan, perubahan fisik ditandai dengan bentuk tubuh yang mulai berlekuk, seperti pinggul mulai melebar, tinggi dan berat badan bertambah secara cepat, membesarnya buah dada, kulit menjadi halus, suara menjadi lembut, tumbuhnya bulu di tempat - tempat tertentu, dan berfungsinya alat reproduksi.
Mungkin remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia bukan anak - anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon - hormon seksualnya yang begitu pesat.

F. Obesitas, Anoreksia, dan Bulimia

• Obesitas
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda - beda bagi setiap orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB) jauh melebihi berat yang diinginkan. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal.

Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai berikut :
1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
2. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati
3. Suatu penyakit epidemik
4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup
5. Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi


• Anorexia
Anoreksia adalah aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual.

• Bulimia
Pada dasarnya, tujuan akhir dari penderita bulimia dan aneroksia adalah sama, yaitu ingin mempertahankan bentuk tubuhnya selangsing (sekurus) mungkin namun cara mereka yang berbeda. Penderita bulimia cenderung senang mengkonsumsi makanan yang mereka sukai. Mereka makan berlebihan untuk memuaskan keinginan maereka namun selanjutnya mereka memuntahkannya kembali hingga tidak ada makanan yang tersisa. Dengan demikian mereka terhindar jadi gemuk melainkan tetap menjadi kurus tanpa perlu menahan keinginan mereka untuk makan.
Ketika memasuki remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi.

G. Perkembangan Berfikir

Berfikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Perkembangan berfikir mempunyai 3 langkah yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.
Bahasa dan fikiran erat hubungannya karena perkembangan bahasa yang baik adalah keharusan yang dimiliki untuk perkembangan pemikiran yang baik.
Pengertian siap merupakan bakal yang sangat berguna supaya remaja dapat berfikir dengan tepat.


H. Konsep Diri Remaja

Kepribadian itu relatif stabil, tetapi bukan berarti bahwa keperibadian itu tetap tidak berubah, perubahan kepribadian itu dapat terjadi dalam kehidupan manusia karena kepribadian itu selalu berkembang dan mengalami perubahan -perubahan. Dimana perkembangan kepribadian, remaja membutuhkan eksperimen - eksperimen untuk mendapatkan sifat yang cocok. Remaja yang melakukan eksperimen ini menguji, memodifikasi dan mengambil sifat-sifat yang tidak cocok.

Ada 4 alternatif bagi remaja dalam menguji diri dan pilihan-pilihannya menurut Erickson dan James Marcia dkk yaitu :
• Identity Achievement
• Identity Foreclosure
• Identity Diffusion
• Moratorium

I. Perkembangan Identitas Diri

Masa remaja merupakan masa dimana remaja mencari kebenaran akan identitas diri, menemukan bentuk kepribadian yang khas yang membedakan individu itu dengan individu yang lain. Perkembangan identitas diri merupakan dasar bagi masa dewasa dimana masa remaja merupakan masa transisi dari periode anak menuju kedewasaan. Di masa awal remaja ini diharapkan remaja menghasilkan kepribadian yang sehat. Agar dapat memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah yang dihadapi.

E.B. Hurlock mengemukakan bahwa kepribadian yang sehat ditandai dengan karakteriastik sebagai berikut:
• Mampu menilai diri
• Mampu menilai situasi
• Mampu menilai prestasi yang diperoleh
• Menerima tanggung jawab
• Kemandirian
• Dapat mengontrol emosi
• Berorientasi tujuan
• Berorientasi keluar
• Penerimaan sosial
• Memiliki filsafah hidup
• Berbahagia

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri yaitu :
• Faktor Hereditas/Keturunan
• Faktor lingkungan
• Fisik
• Inteligensi
• Keluarga
• Teman sebaya
• Kebudayaan

J. Hubungan Remaja dengan Orangtua

• Otonomi dan attachment
Banyak orang tua mengalami kesulitan menangani tuntutan remaja akan otonomi, walaupun tuntutan ini adalah salah satu tanda perkambangan remaja. Remaja tidak hanya sekadar memasuki suatu dunia yang terpisah dan orang tua, attachment dengan orang tua meningkatkan kemungkinan bahwa remaja akan kompeten secara sosial dan menjelajahi dunia sosial yang lebih luas dengan cara-cara yang sehat.

• Konflik orang tua-remaja
Konflik dengan orang tua seringkali meningkat pada awal masa remaja. Konflik semacam ini biasanya tarafnya sedang-sedang saja. Peningkatan konflik mungkin berperan sebagai fungsi perkembangan positif yang meningkatkan otonomi dan identitas. Sekelompok kecil remaja mengalami konflik orang tua-remaja yang berat yang menghasilkan berbagai hasil dampak negatif bagi remaja.

• Kematangan remaja dan orang tua
Perubahan fisik, kognitif, dan sosial dalam perkembangan remaja mempengaruhi relasi orang tua remaja. Perubahan yang dialami orang tua (parental changes) seperti ketidakpuasan perkawinan, beban-beban ekonomi, reevaluasi karir dan perspektif waktu, serta persoalan-persoalan kesehatan dan jasmani juga mempengaruhi relasi orang tua-remaja.

K. Hubungan dengan Teman Sebaya

Teman sebaya (Peers) adalah anak – anak yang tingkat usia dan kematangannya kurang lebih sama. Salah satu fungsi pokok teman sebaya yang paling penting ialah menyediakan suatu sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar lingkup keluarga. Dan merupakan upaya untuk menemukan identitas diri.
Relasi yang baik antara teman sebaya penting bagi perkembangan sosial yang normal. Dengan adanya pembentukan suatu kelompok yang dirajut secara akrab dan tidak tergantung satu sama lainnya, maka anak yang berada dalam kelompok itu dapat bersosialisasi dengan baik.

Dengan teman sebaya, anak akan belajar merumuskan dan menegaskan pendapat – pendapat mereka sendiri, menghormati pandangan teman lainnya yang sebaya, bekerjasama mencari solusi atas ketidaksetujuan, dan membangun standard perilaku yang dapat diterima bersama.
Kebanyakan interaksi dengan teman sebaya terjadi di luar rumah (walaupun di dekat rumah), lebih sering terjadi di tempat pribadi daripada tempat umum, dan lebih sering terjadi diantara anak – anak yang sejenis daripada berlawanan jenis.
Biasanya, seorang anak tidak mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri terhadap teman sebaya, karena lebih banyak memiliki pemecahan masalah dengan pola pemikiran yang sama. Dan dalam usia remaja, mereka akan cenderung memecahkan masalahnya bersama teman sebaya dibandingkan dengan orang yang lebih tua.
Dunia teman sebaya adalah suatu dunia perkenalan yang beragam anak – anak yang berinteraksi satu sama lain yang sebaya yang baru saja dikenalnya selama berjam – jam setiap hari.
Dalam masyarakat sebaya ini, remaja memperoleh dukungan untuk melakukan sesuatu dan menemukan dunia yang memungkinkannya untuk bertindak sebagai pemimpin apabila ia mampu melakukannya.

L. Perkembangan Moral

Perubahan moral terjadi pada masa remaja dan ini merupakan tugas besar bagi remaja. Salah satu tugas remaja dalam menjalankan masanya adalah mempelajari apa yang diharapkan lingkungan sosial kepada remaja tanpa harus dibimbing, diawasi, dan didorong seperti masa kanak – kanak.
Pada masa remaja ini, baik laki – laki maupun perempuan diharapkan mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya.



Ada dua kondisi dimana perubahan konsep moral terasa sulit dilakukan oleh remaja, yaitu kurangnya bimbingan dalam mempelajari konsep diri dan perbedaan penerapan peraturan antara di rumah dan di sekolah. Perbedaan ini disebabkan karena persepsi orangtua dan guru berbeda. Orangtua dan guru sangan berpengaruh terhadap perubahan moral remaja, karena jika peraturan di rumah dan di sekolah berbeda, maka akan terjadi ketidakkonsistennan moral pada remaja. Remaja akan bingung dalam mengambil sikapdan berfikir bahwa yang benar di sekolah belum tentu benar di rumah.


M. Masalah yang Umumnya Terjadi di Masa Remaja

Masalah – masalah yang umumnya terjadi adalah :
• Penyalahgunaan obat – obatan
• Mengkonsumsi minuman alkohol
• Kenakalan remaja
• Kehamilan remaja
• Bunuh diri
• Gangguan kesehatan dari makanan

Ada beberapa predator kenakalan remaja yang mempengaruhi hubungan dengan teman sebaya meliputi :
• Identitas
• Pengendalian diri
• Usia
• Jenis kelamin
• Prestasi
• Status sosial ekonomi
• Peranan orangtua
• Kualitas lingkungan

Daftar Pustaka

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. 1980. Jakarta : Erlangga.

Irwanto, Drs. Psikologi Umum. 2002. Jakarta : PT Prenhallindo.

Santrock, John W. Life-Span Development Jilid 2. 2002. Jakarta : Erlangga.

Zulkifli, Drs. Psikologi Perkembangan. 2005. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Jumat, 01 Januari 2010

Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Evaluasi program Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program Bimbingan dan Konseling yang dilakukan melelui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Pada model BK Komprehensive terdapat empat program besar, yaitu: layanan dasar, layanan responsive, layanan perencanaan individual siswa, serta dukungan system. Tujuan dari mengevaluasi program Bimbingan dan Konseling adalah untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari program BK yang telah diselenggarakan, mengetahui seberapa efektifkan program BK yang telah diselenggarakan untuk siswa, dan untuk meningkatkan mutu pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Stufflebeam, pada tahun 1970-an terdapat sekitar lima puluh model evaluasi (Stufflebeam & Shienkfield, 1985:49). Evaluasi yang sering digunakan untuk program Bimbingan dan Konseling, adalah evaluasi model planning, programming, budgeting system (PPBS) yang memberikan tekanannya pada menetapkan tujuan yang khusus, objektif, dan criteria dalam evaluasi. Kriteria yang digunakan dalam model ini adalah referensi criteria bukan referensi norma. Kemudian ada pula model CIPP yang memfokuskan pada kekuatan dan kelemahan desain program. Model-model dalam evaluasi yang digunakan dalam evaluasi bimbingan adalah goal attainment oleh Tyler yang merupakan proses menentukan seberapa jauh tujuan program yang telah tercapai.
Tyler merupakan seorang yang dianggap sebagai bapak evaluasi, karena pada tahun 1950 telah memberikan sumbangannya dalam memberikan definisi pada evaluasi. Tyler dalam Brinkerhoff memandang evaluasi sebagai bagian proses penentuan arah menaktualisasi tujuan yang dapat dicapai. Dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan suatu program yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Terdapat perbedaan antara evaluasi program Bimbingan dan Konseling dengan evaluasi hasil belajar mata pelajaran, yaitu:
Karakteristik Evaluasi program BK Evaluasi Hasil Belajar Mata Pelajaran
Aspek yang dievaluasi Perencanaan (tujuan, strategi yang digunakan), proses, serta hasil Hasil
Pemebrian nilai (judgement) Kepada program Kepada siswa
Bentuk nilai Tidak harus skor Harus skor
Instrumen yang digunakan Multi instrument (angket, inventori, pedoman wawancara, pedoman observasi, dll) Tunggal (tes hasil belajar)
Keputusan yang diambil Program efektif/kurang, efektif/tidak efektif/perlu diperbaiki, dsb. Lulus/remedial

Namun, selain terdapat perbedaan, terdapat pula persamaan anatara evaluasi program Bimbingan dan Konseling dengan evaluasi hasil belajar mata pelajaran, yaitu:
Karakteristik Evaluasi program BK Evaluasi hasil belajar pada mata pelajaran
Tahapan evaluasi Pengumpulan data, penmgolahan data, analisis data, serta pengambilan keputusan Pengumpulan data, penmgolahan data, analisis data, serta pengambilan keputusan
evaluator Guru BK Guru matpel



DAFTAR PUSTAKA


Aderusliana, 2007. “Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar.” Aderusliana, (on-
line), (http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep-dasar-evaluasi
hasi;-belajar/)
Sunartombs, 2009. “Pengertian Penilaian Otentik.” Fasilitator Idola Jejaring
Peningkatan Mutu Pendidikan Indonesia, (on-line), (http://sunartombs.
Wordpress.com/2009/07/14/pengertian-penilaian-otentik/)
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara,
2008.

Proposal Rancangan Evaluasi BK

PROPOSAL RANCANGAN EVALUASI PROGRAM

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Guru BK di setiap sekolah merancang program layanan BK dalam berbagai bidang. Program layanan ini disusun sebagai pedoman bagi guru pembimbing dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Dalam mengembangkan program layanan BK guru pembimbing memfokuskan program layanan ke dalam empat bidang, bidang tersebut meliputi bidang pribadi, sosial, belajar, dan bidang karier. Hal ini dilakukan dengan tujuan membantu siswa dalam mencapai tugas perkembangannya sebagai remaja dalam setiap bidang tersebut.
Bidang pribadi tujuannya untuk memahami diri pribadi siswa dan mengembangkan potensi dan bakat yang terdapat dalam diri siswa tersebut. Bidang sosial bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan diri dan saling bekerja sama dengan lingkungannya, sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan memecahkan masalah bersama-sama dengan lingkungan sosialnya. Bidang belajar bertujuan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan mampu menghadapi evaluasi akhir dengan baik. Bidang karier bertujuan agar siswa dapat merencanakan karier masa depan dan mampu mengembangkan bakat dan minatnya.
Dalam proposal ini kami akan memfokuskan pembahasan evaluasi pada bidang belajar. Layanan dalam bidang belajar ini bertujuan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, mampu mengusai materi belajar sesuai dengan kurikulum, dapat mengatasi kesulitannya dalam belajar, dan dapat menghadapi ujian akhir.

b. Metodologi
Program BK ini akan di evaluasi menggunakan model evaluasi CIPP (context, input, proses, dan produk). Pelaksanaan evaluasi program diawali dengan evaluasi konteks untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu objek seperti intitusi, program, populasi target atau orang. Dilakukan dengan mengidentifikasi dan menilai berbagai kebutuhan yang tidak terakomodir serta menganalisa penyebabnya. Selanjutnya adalah evaluasi input untuk mengevaluasi strategi dalam melaksanakan program layanan BK, dilakukan dengan menginventarisir dan menganalisa sumber-sumber yang tersedia, baik guru BK, ataupun material strategi solusi, relevansi desain prosedur, kepraktisan, dan biaya. Tahapan selanjutnya adalah evaluasi proses yang dilakukan dengan memonitor kegiatan berinteraksi terus menerus, serta dengan mengobservasi kegiatan dan staf. Terakhir adalah evaluasi produk yang dilakukan dengan membuat definisi operasional dan mengukur kriteria objektif ektif melalui mengumpulkan penilaian dari stakeholder dengan unjuk kerja baik dengan menggunakan analisis secara kuantitatif maupun kualitatif.

II. ISI RANCANGAN EVALUASI
a. Judul Kegiatan
Adapun judul kegiatan dari evaluasi ini adalah Evaluasi Program Tahunan Bimbingan Belajar SMAN 88 Jakarta Tahun Ajaran 2008-2009.

b. Program yang Dievaluasi
Program yang akan dievaluasi adalah program layanan BK dalam bidang belajar.

c. Alasan Dilaksanakan Evaluasi
Alasan dilaksanakannya evaluasi program bidang belajar ini adalah agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, siswa mampu mengusai materi belajar sesuai dengan kurikulum, siswa dapat mengatasi kesulitannya dalam belajar, dan siswa dapat menghadapi ujian akhir.

d. Waktu Pelaksanaan Program
Waktu pelaksanaan program pada bulan Juli 2008 – Juni 2009.

e. Pihak Pendukung
Pihak pendukung dari pelaksanaan program ini antar lain adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wali Kelas, Orangtua Siswa, Guru Mata Pelajaran, dan Siswa.



f. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang program ini adalah Ruang Kegiatan BK, Perlengkapan ruangan, dan alat-alat pelayanan BK yang meliputi Modul, Catatan Pribadi, Instrumen BK, Blangko Surat Panggilan, Buku Komunikasi, Angket Penjurusan, Buku Folio Besar, Kartu Pribadi, Data Perkembangan Prestasi Siswa.

g. Tujuan Program
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya program ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan layanan BK, hal ini dilakukan agar kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terencana dan terstruktur.
2. Tujuan Khusus
(1) Membantu siswa memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, memperoleh keterampilan hidup.
(2) Membantu siswa agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal.
(3) Membantu siswa untuk mengenal lingkungan, personel (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, pegawai tata usaha, petugas laboratorium, petugas perpustakaan, pengurus OSIS, dll.), kegiatan, iklim, dan budaya sekolah.
(4) Membantu siswa memperoleh informasi berkenaan dengan diri, sosial, belajar, karier/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
(5) Memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karier, dan pengembangan social pribadi oleh dirinya sendiri.
(6) Membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi.




III. STRATEGI
Strategi yang digunakan oleh guru pembimbing dalam menjalankan program bimbingan bidang belajar adalah dengan menggunakan layanan informasi pada bimbingan kelompok.

Cara melaksanakan strategi :
1. Melakukan pengumpulan data dengan cara meminta siswa untuk menuliskan mata pelajaran yang nilainya masih kurang berdasarkan raport sebelumnya, serta kesulitan belajar yang menyebabkan nilai yang mereka dapat kurang memuaskan.
2. Melakukan pengumpulan data dengan cara meminta siswa menuliskan strategi belajar yang dapat dilakukan dalam menghadapi ujian akhir nasional (UAN).
3. Melakukan analisa terhadap data yang didapat dari para siswa, kemudian memberikan bimbingan di kelas sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. Setelah menganalisa data yang didapat dari siswa, guru BK menetapkan pemberian bimbingan kelompok dalam bentuk layanan informasi mengenai standar nilai kelulusan tahun lalu dan standar nilai kelulusan yang harus dicapai siswa pada tahun ini. Selain itu, guru BK memberikan informasi cara-cara belajar yang efektif untuk menghadapi UAN dan mencapai standar nilai kelulusan.












FORMAT WAWANCARA DENGAN GURU BK

1. Program BK apa saja yang saat ini sedang dilaksanakan atau sudah berjalan?
2. Program BK tersebut dalam bidang apa saja?
3. Bagaimanakah dengan pelaksanaan program BK dalam bidang belajar?
4. Siapa sajakah yang terlibat dalam pelaksanaan program BK bidang belajar?
5. Strategi apa yang digunakan dalam melaksanakan program BK bidang belajar, khususnya untuk kelas XII?
6. Bagaimana cara melakukan kegiatan tersebut secara lebih spesifik?

Jawaban:
1. Program BK yang saat ini sedang dilaksanakan terkait dengan pengembangan pribadi siswa, hubungan siswa dengan orang lain, pengembangan pemilihan karir siswa, dan pengembangan belajar siswa.
2. Program BK tersebut dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier.
3. Pelaksanaan program BK dalam bidang belajar dilaksanakan untuk kelas X, XI, dan XII. Program BK tersebut dilaksanakan untuk membantu siswa mencapai hasil yang maksimal dalam belajar dan mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Khusus untuk kelas XII membantu dalam mempersiapkan Ujian Akhir Nasional.
4. Pihak yang terlibat adalah guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan wali kelas.
5. Strategi yang digunakan adalah dengan memberikan layanan informasi melalui kegiatan bimbingan kelompok.
6. Cara melakukan kegiatan tersebut adalah:
a. Melakukan pengumpulan data dengan cara meminta siswa untuk menuliskan mata pelajaran yang nilainya masih kurang berdasarkan raport sebelumnya, serta kesulitan belajar yang menyebabkan nilai yang mereka dapat kurang memuaskan.
b. Melakukan pengumpulan data dengan cara meminta siswa menuliskan strategi belajar yang dapat dilakukan dalam menghadapi ujian akhir nasional (UAN).
c. Melakukan analisa terhadap data yang didapat dari para siswa, kemudian memberikan bimbingan di kelas sesuai dengan kebutuhan siswa.
d. Setelah menganalisa data yang didapat dari siswa, guru BK menetapkan akan memberikan bimbingan kelompok untuk memberikan layanan informasi mengenai standar nilai kelulusan tahun lalu dan standar nilai kelulusan yang harus dicapai siswa pada tahun ini. Selain itu, guru BK memberikan informasi cara-cara belajar yang efektif untuk mengahadapi UAN dan mencapai standar nilai kelulusan.

sekilas tentang konseling

konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien.

Tujuan konseling berdasarkan penanganan oleh konselor dikemukakan oleh Shertzer dan Stone yang dikutip oleh Mc Leod (2004) adalah sebagai berikut:
1. Mencapai kesehatan mental yang positif
Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah laku.
2. Keefektifan individu
Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik.
3. Pembuatan keputusan
Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih, belajar membuat alternatif-alternatif pilihan, dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.
4. Perubahan tingkah laku

berikut ini merupakan asas-asas yang ada dalam proses konseling..
1. asas kerahasiaan -keharusan untuk merahasiakan semua data yang berkaitan dengan klien dari orang lain yang tidak layak atas informasi yang didapat dalam proses konseling.
2. asas kesukarelaan -adalah asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan klien untuk mengikuti/menjalani kegiatan konseling. tentunya hal ini juga harus dikembangkan oleh konselor.
3. asa keterbukaan -asas yang menghendaki agar klien bersikap terbuka dan tidak berpura-pura baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi dirinya. dalam hal ini konselor harus membantu klien untuk membuka dirinya dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menumbuhkan rasa kepercayaan pada diri klien.
4. asa kegiatan -asas yang menginginkan klien untuk turut berperan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegitaan yang ada di dalam proses konseling yang diperuntukkan baginya.
5. asas kemandirian -asas yang merujuk pada tujuan konseling, yaitu menjadikan klien sebagai individu yang bisa menerima dirinya, lingkungan, mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri dan mewujudkan diri sendiri.
6. asas kekinian -asas yang menghendaki objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan klien sekarang. layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lampau dilihat dampak atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang.
7. asas kedinamisan -asas yang menghendaki proses konseling dapat menghasilkan suatu kemajuan pada setiap layanan yang diberikan.
8. asas keterpaduan -asas yang menginginkan agar layanan yang dilakukan (baik oleh guru pembimbing maupun konselor) saling menunjang dan terpadu oleh pihak-pihak terkait.
9. asas kenormatifan -asas yang menghendaki proses konseling atau layanan yang diberikan didasaran pada atau tidak boleh menentang peraturan, norma, atau nilai yang ada. seperti, norma hukum, borma adat, norma agama, ilmu pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
10. asas keahlian -proses konseling yang dilakukan harus diselengarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional
11. asas alih tangan -merupakan asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu melakasanakan layanan konseling untuk mengalihtangankan atau me-reveral kasus-kasus yang tidak selesai kepada pihak-pihak yang lebih ahli.
12. asas tut wuri handayani -asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara kesuluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi,memberikan rangsangan dan dorongan, dan kesempatan untuk klien untuk lebih maju.





nah...itu tuh sekilas tentang konsling,banyak ya?hoho

ada yg tidak dimengerti??silahkan komentar... :)
makasih ya udh baca..

orang-orang pacaran bertahun2, tapi masalah-masalah dalam hubungan itu ga berubah, masih terus jadi masalah yang (mungkin ini menurut gw) ga bisa dirubah. hal ini banyak terjadi di sekitar kita juga..

tanda2 hubungan kalian termasuk dalam kategori 'abuse'...:
1. menghindari kemarahan dari pasangan (misalnya, selalu ngalah, cabut kuliah buat nemenin pasangan, mengurangi main sama teman, dll)
2. merasa terintimidasi
3. ngontrol lingkungan sekitar yang bisa jd pemicu kemarahan pasangan (mengalihkan kesalahan pasangan ke diri sendiri, contoh'a pake kata2, "ya bukan salah dia juga si begitu sama gw...gw juga yg salah")
4. merasa kurang, terganggu, n malu kalo pasangan lu ngasih komentar yang ngeremehin dankomentar2 yg ngerendahin
5. merasa ga layak karena ide2, kesukaan, dan kebutuhan kita ga dibutuhin lagi sama pasangan kita
6. mengizinkan kekerasan fisik dan perilaku seksual yang dilakuin sama pasangan
7. menutupi cedera atau rasa sakit yang diderita karena pasangan dari teman2, sahabat2, dan orang2 terdekat lainnya
8. mengisolasi diri dari teman2, keluarga
9. merasa GA MUNGKIN ninggalin pasangan karena usia hubungan, saling 'kenal', malas mulai hubungan baru lagi, dll
10. merasa ga mungkin mengakhiri hubungan karena takut pasangan kita bunuh diri atau melakukan hal-hal lain yang merugikan diri pasangannya

sepuluh hal di atas itu gw dapet di mata kuliah gw..
dari kesepuluhnya, yg ada di deket gw adalah tanda2 nomor 9. sayang udah bertaun2 pacaran,males karena sama pasangan yg ini udah tau luar dalem'a, males mulai lagi ngenal orang dari 0..
bukan'a mau mengurui atau gimana..tapi kita semua tahu,selama apapun hubungan itu, kalo udah ga sehat akan lebih baik kalo hubungan itu diperbaiki atau diakhiri. mumpung masih pacaran.












jangan pernah takut untuk memulai sesuatu yang lebih baik
jangan pernah takut untuk memulai sesuatu yang mungkin berawal ga baik buat kita dan pasangan kita
jangan pernah takut untuk mengakhiri sesuatu yang menyakiti diri kita untuk sesuatu yang lebih indah

dan Tuhan akan memberikan satu persatu keindahan itu pada waktunya nanti...
bersabar dan berusahalah... :)