BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 02 Januari 2010

Masa Remaja

A. Definisi Masa Remaja
Masa remaja merupakan suatu masa menentukan, karena pada masa ini seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Terjadinya banyak perubahan tersebut sering menimbulkan kebingungan atau goncangan jiwa remaja. Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk menemukan diri, memahami, dam menyeleksi serta melaksanakan norma yang berlaku di masyarakatnya. Selain itu, perasaan ingin bebas dari segala ikatan muncul dengan kuatnya. Dan fisiknya sudah cukup besar, sehingga disebut anak tidak mau dan disebut orang dewasa tidak mampu.

B. Batasan Usia

Menurut Sanderowitz dan Paxman, 1985 batas usia 10 - 20 tahun sebagai batasan usia remaja. Kehamilan dalam usia-usia tersebut memang mempunyai risiko yang lebih tinggi (kesulitan waktu melahirkan, sakit/cacat/kematian bayi/ibu) daripada kehamilan dalam usia-usia diatasnya.
Selanjutnya WHO menyatakan bahwa pada usia kesuburan (fertilitas) wanita, batasan tersebut berlaku juga untuk remaja pria dan WHO membagi kurun usia tersebut dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10 - 14 tahun dan remaja akhir 15 - 20 tahun.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sendiri menetapkan usia 15 - 24 tahun sebagai usia remaja muda.
Jadi, masa remaja awal berlangsung dari usia 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun dan masa remaja awal ini berakhir pada usia 17 tahun atau 18 tahun (secara hukum sudah matang).
C. Pubertas Sebagai Awal Masa Remaja dan Karakteristiknya

Pada masa remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 atau 21 tahun. Sebenarnya testis ini telah ada sejak kelahiran, namun baru 10% dari ukuran matangnya. Setelah testis mulai tumbuh, penis mulai bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar, matangnya organ -organ seks tersebut, memungkinkan remaja pria (sekitar 14 - 15 tahun) mengalami “mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual).

Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indung telur) secara cepat. Ovarium menghasilkan ovarium (telur) dan mengeluarkan hormon-hormon yang diperlukan untuk kehamilan, menstruasi dan perkembangan seks sekunder. Pada masa inilah (sekitar usia 11 - 15 tahun) untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami “menarche” ini diikuti oleh mentruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan. Untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun atau lebih, ovulasi mungkin tidak selalu terjadi. Menstruasi awal sering disertai dengan sakit kepala, sakit punggung, dan kadang - kadang kejang, serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.

D. Perubahan Hormonal dan Karakteristik Seks Sekunder

Perkembangan ciri sex sekunder

Perkembangan sex sekunder membedakan pria dari wanita dan membuat anggota sex tertentu tertarik pada organ jenis kelamin yang lain. Berikut ini ciri-ciri sex sekunder pria dan wanita.



• Laki-laki

Rambut
Rambut-rambut kemaluan ini tumbuh kira-kira setahun setelah penis dan testis mulai membesar. Setelah rambut kemaluan itu tumbuh, maka rambut di ketiak, wajah dan tubuh akan siap tumbuh.

Kulit
Perkembangan ciri-ciri sex sekunder ditandai dengan kulit menjadi kasar, tidak jernih, dan warnanya menjadi pucat dan pori-porinya meluas.

Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar minyak menjadi lebih besar dan lebih banyak memproduksi minyak. Oleh karena itu seringkali remaja timbul jerawat di wajahnya, hal itu disebabkan karena kelenjar lemak sangat banyak memproduksi minyak.

Otot
Otot - otot bertambah besar dan kuat

Suara
Suara laki-laki biasanya lebih besar (bass). Suara laki-laki ini terjadi kalau kematangan berjalan dengan pesat.

• Perempuan

Benjolan dada
Benjolan - benjolan kecil di daerah dada ini setelah sekitar usia 12 dan 14 tahun.



Pinggul
Pinggul wanita menjadi membesar, hal itu sebagai akibat dari membesarnya tulang pinggul.

Payudara
Payudara akan membesar, begitu juga dengan puting susunya. Setelah kelenjar susu tumbuh, payudara akan semakin membulat.

Rambut
Rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul mulai membesar, rambut ketiak dan pada kulit wajah akan tumbuh setelah haid.

Kulit
Sama seperti laki-laki, kulit menjadi lebih kasar, pori-pori membesar, dan warna kulit manjadi pucat.

Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan jika kelenjar lemak ini tersumbat akan menjadi jerawat.

Otot
Otot semakin besar dan kuat, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki suara.

E. Perkembangan Fisik

Pada masa peralihan ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Baik perubahan fisik (bilogis), maupun psikis (kelakuan). Pada remaja laki-laki, perubahan fisik ditandai dengan melebarnya dada menjadi lebih bidang, otot menguat, tumbuhnya bulu di tempat-tempat tertentu, timbulnya jakun, suara membesar, dan mulai berfungsinya alat reproduksi.
Begitu juga pada remaja perempuan, perubahan fisik ditandai dengan bentuk tubuh yang mulai berlekuk, seperti pinggul mulai melebar, tinggi dan berat badan bertambah secara cepat, membesarnya buah dada, kulit menjadi halus, suara menjadi lembut, tumbuhnya bulu di tempat - tempat tertentu, dan berfungsinya alat reproduksi.
Mungkin remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia bukan anak - anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon - hormon seksualnya yang begitu pesat.

F. Obesitas, Anoreksia, dan Bulimia

• Obesitas
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda - beda bagi setiap orang. Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB) jauh melebihi berat yang diinginkan. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal.

Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai berikut :
1. Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
2. Suatu penyakit kronik yang dapat diobati
3. Suatu penyakit epidemik
4. Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup
5. Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi


• Anorexia
Anoreksia adalah aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa ‘penuh’ atau bahkan mual.

• Bulimia
Pada dasarnya, tujuan akhir dari penderita bulimia dan aneroksia adalah sama, yaitu ingin mempertahankan bentuk tubuhnya selangsing (sekurus) mungkin namun cara mereka yang berbeda. Penderita bulimia cenderung senang mengkonsumsi makanan yang mereka sukai. Mereka makan berlebihan untuk memuaskan keinginan maereka namun selanjutnya mereka memuntahkannya kembali hingga tidak ada makanan yang tersisa. Dengan demikian mereka terhindar jadi gemuk melainkan tetap menjadi kurus tanpa perlu menahan keinginan mereka untuk makan.
Ketika memasuki remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan mereka. Terjadi perubahan fisiologis tubuh yang kadangkala mengganggu. Biasanya, hal ini lebih sering dialami oleh remaja putri daripada remaja pria. Bagi remaja putri, mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak sehingga mereka akan mudah untuk gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi.

G. Perkembangan Berfikir

Berfikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Perkembangan berfikir mempunyai 3 langkah yaitu pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan.
Bahasa dan fikiran erat hubungannya karena perkembangan bahasa yang baik adalah keharusan yang dimiliki untuk perkembangan pemikiran yang baik.
Pengertian siap merupakan bakal yang sangat berguna supaya remaja dapat berfikir dengan tepat.


H. Konsep Diri Remaja

Kepribadian itu relatif stabil, tetapi bukan berarti bahwa keperibadian itu tetap tidak berubah, perubahan kepribadian itu dapat terjadi dalam kehidupan manusia karena kepribadian itu selalu berkembang dan mengalami perubahan -perubahan. Dimana perkembangan kepribadian, remaja membutuhkan eksperimen - eksperimen untuk mendapatkan sifat yang cocok. Remaja yang melakukan eksperimen ini menguji, memodifikasi dan mengambil sifat-sifat yang tidak cocok.

Ada 4 alternatif bagi remaja dalam menguji diri dan pilihan-pilihannya menurut Erickson dan James Marcia dkk yaitu :
• Identity Achievement
• Identity Foreclosure
• Identity Diffusion
• Moratorium

I. Perkembangan Identitas Diri

Masa remaja merupakan masa dimana remaja mencari kebenaran akan identitas diri, menemukan bentuk kepribadian yang khas yang membedakan individu itu dengan individu yang lain. Perkembangan identitas diri merupakan dasar bagi masa dewasa dimana masa remaja merupakan masa transisi dari periode anak menuju kedewasaan. Di masa awal remaja ini diharapkan remaja menghasilkan kepribadian yang sehat. Agar dapat memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah yang dihadapi.

E.B. Hurlock mengemukakan bahwa kepribadian yang sehat ditandai dengan karakteriastik sebagai berikut:
• Mampu menilai diri
• Mampu menilai situasi
• Mampu menilai prestasi yang diperoleh
• Menerima tanggung jawab
• Kemandirian
• Dapat mengontrol emosi
• Berorientasi tujuan
• Berorientasi keluar
• Penerimaan sosial
• Memiliki filsafah hidup
• Berbahagia

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri yaitu :
• Faktor Hereditas/Keturunan
• Faktor lingkungan
• Fisik
• Inteligensi
• Keluarga
• Teman sebaya
• Kebudayaan

J. Hubungan Remaja dengan Orangtua

• Otonomi dan attachment
Banyak orang tua mengalami kesulitan menangani tuntutan remaja akan otonomi, walaupun tuntutan ini adalah salah satu tanda perkambangan remaja. Remaja tidak hanya sekadar memasuki suatu dunia yang terpisah dan orang tua, attachment dengan orang tua meningkatkan kemungkinan bahwa remaja akan kompeten secara sosial dan menjelajahi dunia sosial yang lebih luas dengan cara-cara yang sehat.

• Konflik orang tua-remaja
Konflik dengan orang tua seringkali meningkat pada awal masa remaja. Konflik semacam ini biasanya tarafnya sedang-sedang saja. Peningkatan konflik mungkin berperan sebagai fungsi perkembangan positif yang meningkatkan otonomi dan identitas. Sekelompok kecil remaja mengalami konflik orang tua-remaja yang berat yang menghasilkan berbagai hasil dampak negatif bagi remaja.

• Kematangan remaja dan orang tua
Perubahan fisik, kognitif, dan sosial dalam perkembangan remaja mempengaruhi relasi orang tua remaja. Perubahan yang dialami orang tua (parental changes) seperti ketidakpuasan perkawinan, beban-beban ekonomi, reevaluasi karir dan perspektif waktu, serta persoalan-persoalan kesehatan dan jasmani juga mempengaruhi relasi orang tua-remaja.

K. Hubungan dengan Teman Sebaya

Teman sebaya (Peers) adalah anak – anak yang tingkat usia dan kematangannya kurang lebih sama. Salah satu fungsi pokok teman sebaya yang paling penting ialah menyediakan suatu sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar lingkup keluarga. Dan merupakan upaya untuk menemukan identitas diri.
Relasi yang baik antara teman sebaya penting bagi perkembangan sosial yang normal. Dengan adanya pembentukan suatu kelompok yang dirajut secara akrab dan tidak tergantung satu sama lainnya, maka anak yang berada dalam kelompok itu dapat bersosialisasi dengan baik.

Dengan teman sebaya, anak akan belajar merumuskan dan menegaskan pendapat – pendapat mereka sendiri, menghormati pandangan teman lainnya yang sebaya, bekerjasama mencari solusi atas ketidaksetujuan, dan membangun standard perilaku yang dapat diterima bersama.
Kebanyakan interaksi dengan teman sebaya terjadi di luar rumah (walaupun di dekat rumah), lebih sering terjadi di tempat pribadi daripada tempat umum, dan lebih sering terjadi diantara anak – anak yang sejenis daripada berlawanan jenis.
Biasanya, seorang anak tidak mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri terhadap teman sebaya, karena lebih banyak memiliki pemecahan masalah dengan pola pemikiran yang sama. Dan dalam usia remaja, mereka akan cenderung memecahkan masalahnya bersama teman sebaya dibandingkan dengan orang yang lebih tua.
Dunia teman sebaya adalah suatu dunia perkenalan yang beragam anak – anak yang berinteraksi satu sama lain yang sebaya yang baru saja dikenalnya selama berjam – jam setiap hari.
Dalam masyarakat sebaya ini, remaja memperoleh dukungan untuk melakukan sesuatu dan menemukan dunia yang memungkinkannya untuk bertindak sebagai pemimpin apabila ia mampu melakukannya.

L. Perkembangan Moral

Perubahan moral terjadi pada masa remaja dan ini merupakan tugas besar bagi remaja. Salah satu tugas remaja dalam menjalankan masanya adalah mempelajari apa yang diharapkan lingkungan sosial kepada remaja tanpa harus dibimbing, diawasi, dan didorong seperti masa kanak – kanak.
Pada masa remaja ini, baik laki – laki maupun perempuan diharapkan mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya.



Ada dua kondisi dimana perubahan konsep moral terasa sulit dilakukan oleh remaja, yaitu kurangnya bimbingan dalam mempelajari konsep diri dan perbedaan penerapan peraturan antara di rumah dan di sekolah. Perbedaan ini disebabkan karena persepsi orangtua dan guru berbeda. Orangtua dan guru sangan berpengaruh terhadap perubahan moral remaja, karena jika peraturan di rumah dan di sekolah berbeda, maka akan terjadi ketidakkonsistennan moral pada remaja. Remaja akan bingung dalam mengambil sikapdan berfikir bahwa yang benar di sekolah belum tentu benar di rumah.


M. Masalah yang Umumnya Terjadi di Masa Remaja

Masalah – masalah yang umumnya terjadi adalah :
• Penyalahgunaan obat – obatan
• Mengkonsumsi minuman alkohol
• Kenakalan remaja
• Kehamilan remaja
• Bunuh diri
• Gangguan kesehatan dari makanan

Ada beberapa predator kenakalan remaja yang mempengaruhi hubungan dengan teman sebaya meliputi :
• Identitas
• Pengendalian diri
• Usia
• Jenis kelamin
• Prestasi
• Status sosial ekonomi
• Peranan orangtua
• Kualitas lingkungan

Daftar Pustaka

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. 1980. Jakarta : Erlangga.

Irwanto, Drs. Psikologi Umum. 2002. Jakarta : PT Prenhallindo.

Santrock, John W. Life-Span Development Jilid 2. 2002. Jakarta : Erlangga.

Zulkifli, Drs. Psikologi Perkembangan. 2005. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

0 komentar: